RISETKITA KPF -Program pencarian sinyal dari makhluk asing
ruang angkasa terus digencarkan. Fasilitas khusus yang fokus untuk
pencarian sinyal mahluk asing atau Search for Extraterrestrial
Intelligence (SETI), belum lama ini mengumumkan dua program baru, untuk
mempertajam pencarian sinyal itu.
Melansir Space.com,
Rabu 2 Juli 2014, SETI menggelar dua program yaitu proyek Panchromatic
SETI dan proyek mendengarkan secara rahasia sinyal asing planet.
Program
pertama akan memanfaatkan pemindaian panjang gelombang pada 30 bintang
terdekat matahari. Dengan cara itu, peneliti berharap akan menemukan
sinyal mahluk asing.
Pemeriksaaan pada 30 bintang itu
terletak pada jarak 16 tahun cahaya dari matahari. Secara rinci 30
bintang itu meliputi 13 bintang tunggal, 7 bintang sistem biner, dan
satu sistem tiga bintang. Sebagian besar dari bintang yang teliti ini
lebih kecil dari Matahari.
Dalam pencarian ini, peneliti juga berharap dapat menemukan sistem antariksa yang mirip dengan Bumi.
Direktur
Berkley SETI Research Center Dan Werthimer mengatakan, dengan
memancarkan sinyal melalui fasilitas teleskop raksasa di beberapa
negara, peneliti yakin akan mengusik mahluk asing antariksa. Dan
akhirnya, peneliti mengharapkan mahluk asing akan merespon sinyal dari
Bumi itu.
"Jika kita mencemari ruang angkasa, mungkin
makhluk ruang angkasa lainnya membocorkan sinyal, mereka mungkin
mengirimkan sesuatu dengan cara kami," ujar Werthimer.
Ia yakin dengan keampuhan cara itu karena frekuensi radio yang telah dipancarkan dari Bumi sudah sampai di antariksa.
Guna
melaksanakan pemindaian itu, SETI memanfaatkan pengamatan fasilitas
teleskop Low Frequency Array (LOFAR) di Eropa, Green Bank Telescope
(GBT), West Virginia, Amerika Serikat selama musim panas dan gugur tahun
ini. Pemindaian juga akan mendapatkan dukungan Infrared Spatial
Interferometer (ISI) di Mount Wilson Observatory dan Teleskop Nickel,
Lick Observatory. Keduanya berada di California, AS.
Telekop Nikel merupakan pengamatan SETI pertama yang menggunakan infra merah.
Proyek
ini juga mendapatkan dukungan William E Gordon telescope, Arecibo
Observatory, Puerto Riko dan Teleskop Keck di Mauna Kea, Hawaii.
Belum bisa diterjemahkan
Program
kedua SETI adalah proyek menguping sinyal mahluk asing dari pengamatan
sistem multiplanet. Planet itu dikumpulkan dari misi Teleskop Kepler
Badan Antariksa AS, NASA.
Proyek akan mendeteksi sinyal asing pada planet-planet itu saat melintas di depan bintang mereka.
Saat
dua planet terletak pada orbit yang sama dan menghadap ke Bumi, maka
ini adalah momentum bagi proyek untuk mendeteksi sinyal. Jika pada
momentum itu, makhluk asing memancarkan sinyal di antara dua planet itu,
maka kemungkinan teleskop mampu mendeteksi sinyal asing itu.
Sejauh
ini, tim SETI telah mengamati 75 peristiwa dalam sistem multiplanet
dengan menggunakan Green Bank Telescope. Frekuensi radio yang digunakan
teleskop itu termasuk frekuensi yang digunakan untuk berkomunikasi
dengan pesawat antariksa yang dikirim ke planet lain.
Namun
ada tantangan lain, yakni sinyal yang terdeteksi belum tentu dapa
diterjemahkan oleh peneliti. Selain itu, jarak planet yang cukup
signifikan.
Setidaknya diperlukan pemancar yang sangat
sensitif. Sebagai gambaran, sebuah pemancar 150 tahun cahaya memerlukan
kekuatan 100 kali lebih dari pemancar 15 tahun cahaya.
Untungnya,
kekhawatiran itu bakal menemukan solusi. Kepala ilmuwan proyek
pelacakan SETI, Andrew Siemion gembira dengan rencana NASA meluncurkan
Transit Exoplanet Survey Satelite (TESS) pada 2017 mendatang.
"TESS akan menemukan banyak sistem multiplanet, yang lebih dekat dengan bumi," kata Siemion.
Peneliti
juga berharap bisa menggunakan senjata pengamatan lain, Square
Kilometer Array (SKA), yang sangat sensitif untuk mendeteksi ribuan kali
lebih cepat. (ita)
Wednesday, July 2, 2014
Ini Dua Cara Baru Berburu Sinyal dari Alien
risetkitasg
Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.